Hubungan antara bisnis dengan pelanggan atau konsumen
Hubungan antara bisnis dengan pelanggan atau konsumen merupakan hubungan yang paling banyak dilakukan, oleh karena itu bisnis haruslah menjaga etika pergaulanya secara baik.
Hubungan dengan karyawan
Manajer yang pada umumnya
selalu berpandangan untuk memajukan bisnisnya sering kali harus
berurusan dengan etika pergaulan dengan karyawannya.Pergaulan bisnis
dengan karyawan ini meliputi beberapa hal yakni : Penarikan (recruitment), Latihan (training),
Promosi atau kenaikan pangkat, Tranfer, demosi (penurunan pangkat)
maupun lay-off atau pemecatan / PHK ( pemutusan hubungan kerja). Didalam
menarik tenaga kerja haruslah dijaga adanya penerimaan yang jujur
sesuai dengan hasil seleksi yang telah dijalankan. Disamping itu tidak
jarang seorang manajer yang mencoba menaikan pangkat para karyawan dari
generasi muda yang dianggapnya sangat potensial dalam rangka membawa
organisasi menjadi lebih dinamis, tetapi hal tersebut mendapat protes
keras dari karyawan dari generasi tua. Masalah lain lagi dan yang paling
rawan adalah masalah pengeluaran karyawan atau dropout. Masalah DO atau
PHK ini perlu mendapatkan perhatian ekstra dari para manajer karena hal
ini menyangkut masalah tidak saja etik akan tetapi juga masalah
kemanusian.
Hubungan antar bisnis
Hubungan ini merupakan
hubungan antara perusahaan yang satu dengan perusahan yang lain Hal ini
bisa terjadi hubungn antara perusahaan dengan saingannya, dengan
penyalurnya, dengan grosirnya, dengan pengecernya, agen tunggalnya
maupun distributornya. Dalam kegiatan sehari-hari tentang hubungan
tersebut sering terjadi benturan-benturan kepentingan antar kedunya.
Dalam hubungan itu tidak jarang dituntut adanya etika pergaulan bisnis
yang baik. Beberapa contoh masalah yang ada
dalam hubungan antar bisnis yaitu adanya perebutan tenaga kerja ahli
atau manajer profesional oleh para pengusaha, persaingan harga yang
saling menjatuhkan diantara bisnismen dan sebagainya.
Hubungan dengan investor
Perusahaan yang berbentuk
Perseroan Terbatas dan terutama yang akan atau telah “go publik” harus
menjaga pemberian informasi yang baik dan jujur dari bisnisnya kepada
para insvestor atau calon investornya. Informasi yang tidak jujur akan
menjerumuskan para investor untuk mengambil keputusan investasi yang
keliru. Oleh karena itu masyarakat calon pemodal yang ingin membeli
saham haruslah diberi informasi secara lengkap dan benar terhadap
prospek perusahan yang go public1 tersebut. Jangan sampai terjadi adanya manipulasi atau penipuan terhadap informasi terhadap hal ini.
Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan
Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan terutama jawatan pajak
pada umumnya merupakan hubungan pergaulan yang bersifat finansial.
Hubungan ini merupakan hubungn yang berkaitan dengan penyusunan laporan
keuangan yang berupa neraca dan laporan Rugi dan Laba misalnya. Laporan
finansial tersebut haruslah disusun secara baik dan benar sehingga tidak
terjadi kecendrungan kearah penggelapan pajak misalnya. Keadaan
tersebut merupakan etika pergaulan bisnis yang tidak baik.Pelaksanaan
tangungjawab sosial suatu bisnis merupakan penerapan kepedulian bisnis
terhadap lingkungan, baik lingkungan alam, teknologi, ekonomi, sosial,
budaya,perintah maupun masyarakat Internasional. Bisnis yang menerapkan
tanggung jawab sosial itu merupakan bisnis yang menjalankan etika
bisnis, sedangkan bisnis yang tidak melaksanakan tanggung jawab sosial
itu merupakan penerapan yang tidak etis.